Abstract
This study aims to design a car alarm system. The system is designed to activating an alarm (danger signal) and sends SMS messages to the HP owners of the car when sensors on the car alarm are active. The hardware of car alarm system use AT89S52 microcontroller based on SMS in this research, consists of a series of 4 main parts, namely the minimum system microcontroller circuits, power supply, serial communications, and input/output. In an SMS text sent and received from the cell phone to the SMS Center flows in the form of PDU (Protocol Data Unit). The SMS format is divided into several segments of data that each segment has a specific purpose. Segments are: SMS center number, destination number, bytes SMS settings for this and most important is the content of SMS messages that have been modified in the form of UPE. The instructions AT Command is required to send or upload SMS data to mobile phone and send SMS data. The results showed that the performance of the alarm system designed is work properly.
Keywords: AT Command, Microcontroller, PDU, SMS
Abstrak
Penelitian ini bertujuan merancang sistem alarm mobil. Sistem dirancang agar dapat membunyikan alarm (suara) tanda bahaya dan mengirim pesan SMS tanda bahaya ke hp pemilik mobil. Susunan perangkat keras sistem alarm mobil menggunakan mikrokontroler AT89S52 yang berbasis SMS pada penelitian ini, terdiri atas 4 bagian utama rangkaian, yaitu rangkaian sistem minimum mikrokontroler, catu daya, komunikasi serial, Input/Output. Pada teks SMS yang dikirim dan diterima dari ponsel (telepon seluler) menuju pusat SMS atau SMS Center mengalir dalam bentuk PDU (Protocol Data Unit). Pada format sms dibagi menjadi beberapa segmen data yang setiap segmen itu mempunyai maksud yang spesifik. Segmensegmen itu adalah: nomor sms center , nomor tujuan , byte-byte untuk keperluan setting sms ini dan yang terpenting adalah isi pesan sms itu yang telah diubah dalam bentuk PDU. Untuk dapat mengirimkan atau upload data sms ke ponsel dan memerintahkan ponsel untuk mengirimkan data sms itu diperlukan instruksi AT Command. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unjuk kerja sistem alarm yang dirancang dapat bekerja dengan baik.
Kata kunci: AT Command, Mikrokontroler, PDU, SMS
(ProQuest: ... denotes formulae omitted.)
1. PENDAHULUAN
Dewasa ini pencurian mobil semakin merajalela sehingga banyak dijumpai alat-alat pengaman yang canggih. Semakin maraknya kejahatan pencurian mobil menuntut pemilik mobil untuk lebih berhati-hati dan memiliki sistem keamanan ekstra selain kunci utama saat mobil diparkir atau ditinggal oleh pemiliknya. Hilangnya barang-barang berharga tersebut mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Untuk mengantisipasi hal tersebut salah satu alat keamanan mobil saat diparkir atau ditinggal oleh pemiliknya adalah berupa alarm. Kebanyakan alarm-alarm yang ada di pasaran saat ini alarm yang berupa suara atau konvensional, yaitu alarm yang berbunyi di saat switch pemicu terhubung atau sensor pada alarm mendapat respon sehingga alarm berbunyi. Tapi sering kali terjadi pemilik mobil tidak mendengar bunyi alarm mobilnya karena jarak yang jauh antara tempat parkir mobil dengan tempat aktifitas pemilik mobil [1]. Dengan maraknya penggunaan ponsel untuk berkirim SMS, maka kemudian muncul gagasan untuk membuat layanan berbasis SMS [2-3].
Pada teks SMS yang dikirim dari ponsel (telepon seluler) menuju pusat SMS atau SMS Center mengalir dalam bentuk PDU (Protocol Data Unit) [4]. Begitu juga pesan SMS yang diterima oleh ponsel dari pusat SMS (SMS Center) disimpan didalam ponsel berbentuk PDU. Pesan-pesan SMS dalam bentuk PDU yang terdapat didalam ponsel tersebut dapat dibaca oleh perangkat lain (komputer) melalui gerbang keluaran/masukan yang terdapat pada ponsel secara serial. PDU tersusun dari beberapa bagian kepala atau header yang menyimpan informasi berupa bilangan-bilangan heksa decimal. Dengan penerjemahan bagian kepala tersebut akan dapat diketahui isi dari PDU secara keseluruhan. Sebenarnya PDU tidak hanya berisi teks saja, tetapi terdapat beberapa informasi yang lainya, seperti nomor penting, nomor SMSC, waktu pengiriman, dan sebagainya.
PDU untuk mengirim SMS terdiri dari delapan header, seperti berikut:
a) Nomor SMS Center
Header ini terbagi atas tiga sub header, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1 berikut.
1). Jumlah pasangan Heksadesimal SMS Center dalam heksa.
2). National / International Code.
(a). Untuk national, kode sub headernya yaitu 81
(b). Untuk International, kode subheadernya yaitu 91
3). No SMS Center-nya sendiri, dalam pasangan heksa dibalik-balik. Jika tinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut akan dipasangkan dengan huruf F didepannya.
Contoh untuk nomor SMS Center Exelcom dapat ditulis dengan dua cara sebagai berikut:
(a). Cara ke-1:
0818445009 diubah menjadi:
...
(b). Cara ke-2 :
62818445009 diubah menjadi :
...
Pada penelitian ini cara yang dipakai adalah cara ke-2.
Tabel 1 dan 2 berikut menunjukkan beberapa nomor SMS Center operator seluler di Indonesia.
(a). Cara ke-1:
(b). Cara ke-2:
b) Tipe SMS
Untuk send tipe SMS = 1 jadi bilangan heksanya adalah 01
c) Nomor Referensi SMS
Nomor referensi ini dibiarkan dulu 0, jadi bilangan heksanya adalah 00. nanti akan diberikan sebuah nomor referensi otomatis oleh ponsel/alat SMS Gateway.
d) Nomor Ponsel Penerima
Sama seperti cara menulis PDU Header untuk SMS Center, header ini juga terbagi atas tiga bagian, sebagai berikut :
- Jumlah bilangan decimal nomor ponsel yang dituju dalam bilangan heksadesimal.
- National/international Code
Untuk national, kode sub headernya : 81 dan untuk International kode sub headernya: 91
- Nomor ponsel yang dituju, dalam pasangan heksadesimal dibalik-balik. Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut dipasangkan dengan huruf F didepannya.
e) Bentuk SMS
...
f) Skema Enkoding Data I/O
Ada dua skema yaitu:
- Skema 7 bit [arrow right] ditandai dengan angka 0 [arrow right] 00
- Skema 8 bit [arrow right] ditandai dengan angka lebih besar dari 0 [arrow right] diubah ke heksadesimal. Kebanyakan ponsel/SMSGateway yang ada dipasaran sekarang menggunakan skema 7 bit sehingga kita menggunakan 00.
g) Jangka waktu SMS Expired
Jika bagian ini di skip, itu berarti kita tidak membatasi waktu berlakunya SMS. Sedangkan jika kita isi dengan suatu bilangan integer yang kemudian diubah ke pasangan heksa tertentu, bilangan yang kita berikan tersebut akan mewakili jumlah waktu validasi SMS tersebut.
Agar SMS kita pasti terkirim sampai ke ponsel penerima, sebaiknya kita tidak memberikan batasan waktu validasinya.
h) Isi SMS
Header ini terdiri atas 2 sub header, yaitu :
- Panjang isi (jumlah huruf dari sisi)
...
- Isi berupa pasangan bilangan heksadesimal.
Untuk ponsel/SMS gateway berskema encoding 7 bit, jika kita mengetikan suatu huruf dari keypadnya, berarti kita telah membuat 7 angka I/O berurutan.
Sedangkan PDU untuk menerima SMS terdiri dari delapan header. Kebanyakan header dibawah ini telah dibahas sebelumnya, kecuali beberapa yang berbeda, dijelaskan dibawah ini:
a) No SMS Center
b) Tipe SMS ? untuk SMS terima = 4 ? 04
c) Nomor ponsel pengirim
d) Bentuk SMS
e) Skema encoding
f) Tanggal dan waktu SMS di SMS Center
Diwakili oleh 12 bilangan heksa atau (6 pasang) yang berarti:
...
g) Batas waktu validitas ? jika tidak dibatasi dilambangkan dengan 00.
h) Isi SMS
Setelah mengupas satu demi satu header untuk SMS terima ini maka untuk PDU dibawah ini:
07912658050000F0,04,0C9126581610798,00,00,207022512380,00,05,E8329BFD06
Dapat kita artikan sebagai berikut :
a. SMS tersebut dikirim lewat SMS Center : 62855000000
b. SMS tersebut merupakan SMS terima
c. SMS tersebut dikirim dari ponsel nomor : 628561013789
d. SMS tersebut diterima dalam bentuk SMS
e. SMS tersebut memiliki skema encoding 7 bit
f. SMS tersebut di SMS Center pada tanggal: 22/07/02, pukul : 15:32:08 WIB
g. SMS tersebut tidak memiliki bataswaktu valid
h. SMS tersebut isinya adalah "hello"
Penelitian ini merupakan salah satu aplikasi teknologi SMS. Untuk implementasinya digunakan Mikrokontroler AT89S52 dengan komunikasi serial melalui handphone Siemens sebagai gateway SMS, serta rangkaian alarm berupa suara. Program untuk komunikasi antara Mikrokontroler dengan handphone yaitu dengan memahami teknologi AT-Command yang disertakan dalam program untuk mengisi chip Mikrokontroler.
2. METODE PENELITIAN
Spesifikasi dari komponen yang digunakan pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4 berikut.
Sistem alarm dirancang dengan menggunakan komponen-komponen yang spesifikasinya telah dijelaskan sebelumnya, komponen-komponen tersebut kemudian disusun sesuai dengan fungsinya masing-masing, urutan pemasangannya sesuai dengan diagram blok Gambar 2.
Langkah-langkah perancangan perangkat lunak (software) dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Pembuatan flowchart urutan pengendalian program.
2. Pembuatan listing program dalam bentuk file berekstensi .H51
3. Compile file dengan ekstensi .OBJ.
4. Simulasikan dalam program TScontrol yang bisa di download dari internet.
5. Jika hasil pengendalian OK, program bisa langsung dimasukkan pada EEPROM pada mikrokontroler AT89S52.
6. Cek cara kerja rangkaian apakah sesuai harapan.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Seting Ponsel
Sebelum sistem diaktifkan, kita harus men-set ponsel yang dikoneksikan pada sistem. Sesaat setelah reset, sistem akan mengirimkan SMS dan membaca lokasi pertama memori sms outbox yang akan diisikan kata kunci sehingga untuk memastikan bahwa lokasi memori SMS nomor 1 tidak terisi, maka seluruh pesan dalam inbox dan outbox harus dihapus.
3.2. Pengaktifan Sistem
Setelah sistem dalam keadaan stand-by (keadaan nonaktif), maka sistem akan menunggu pengaktifan dengan adanya pesan SMS. Sistem akan merespon datangnya pesan SMS untuk mengaktifkan sistem.
3.3. Pemanfaatan Fitur-Fitur Pada Sistem
Pada sistem ini terdapat beberapa fitur yang dapat diakses oleh pengguna dengan mengirimkan SMS request atau dengan missed call.
1. Fitur pemantauan kode area kendaraan
2. Permintaan Status Sistem
3. Fitur peringatan dini
4. Fitur pemantauan suhu kabin kendaraan
3.4. Penonaktifan Sistem
Untuk menonaktifkan sistem pengguna harus mengetikkan pesan SMS sebagai berikut :
* XXXXXXoff ; XXXXXX: enam angka kata kunci perlu diperhatikan 'off' harus dalam huruf kecil (lower case) ; misal kata kuncinya 123456off
* Kirim ke nomor telepon sistem
* Kemudian sistem akan merespon dengan mereply balik SMS dan isi pesan tersebut adalah "kata kunci benar "status OFF".
4. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan bahwa:
1. Format data SMS yang dikirim dan diterima di handphone tidak hanya berisi pesan teks SMS tapi terdiri dari atas segmen-segmen data yang dibentuk selama pengiriman agar diterima ke handphone tujuan.
2. Isi (pesan) teks SMS bukan dalam format ASCII yang dapat langsung diterjemahkan tapi dalam format PDU (Protocol Data Unit).
3. Dalam sistem alarm ini terdapat fitur-fitur yang dapat memberikan manfaat yang lebih kepada pengguna untuk memantau kondisi mobilnya, dibandingkan dengan sistem alarm konvensional pada umumnya yang sifatnya hanya satu arah.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Soltysik, R., "Paging Alarm Systems for Automotive Security Applications", IEE Colloquium on Vehicle Security Systems, 1993 pp.3/1 - 3/2.
[2]. Istiyanto, J.E., dan Purwadi, E. "Alat Pemantau Suhu Jarak Jauh Berbasis SMS: An SMS-based Remote Temperature Monitoring Device", Jurnal TELKOMNIKA, Vol.3 No.2 Agustus 2005.
[3]. Mannan, M.S., "Car Sharing - An (ITS) Application for Tomorrows Mobility", 2001 IEEE International Conference on Systems, Man, and Cybernetics, Vol. 4, 2001, pp. 2487-2492.
[4]. ..........., "PDU AT Command", http://www.my-siemens.com/mobilityworld.htm
Balza Achmad1, Wahyu Sapto Aji2, Wahyu Paningal3
1Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
2,3Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan
Kampus III UAD Jl. Prof. Dr. Soepomo Janturan Yogyakarta 55161
Telp. (0274) 379418, Fax. (0274) 564604, 381523
e-mail: [email protected]
You have requested "on-the-fly" machine translation of selected content from our databases. This functionality is provided solely for your convenience and is in no way intended to replace human translation. Show full disclaimer
Neither ProQuest nor its licensors make any representations or warranties with respect to the translations. The translations are automatically generated "AS IS" and "AS AVAILABLE" and are not retained in our systems. PROQUEST AND ITS LICENSORS SPECIFICALLY DISCLAIM ANY AND ALL EXPRESS OR IMPLIED WARRANTIES, INCLUDING WITHOUT LIMITATION, ANY WARRANTIES FOR AVAILABILITY, ACCURACY, TIMELINESS, COMPLETENESS, NON-INFRINGMENT, MERCHANTABILITY OR FITNESS FOR A PARTICULAR PURPOSE. Your use of the translations is subject to all use restrictions contained in your Electronic Products License Agreement and by using the translation functionality you agree to forgo any and all claims against ProQuest or its licensors for your use of the translation functionality and any output derived there from. Hide full disclaimer
Copyright Ahmad Dahlan University Apr 2008